Rabu, 22 Oktober 2014

Jangan Tunda Pekerjaan Anda




Apabila Anda berpikir untuk membunuh waktu, maka yang terjadi justru sebaliknya, waktulah yang akan membunuh Anda. Begitulah kira-kira yang akan dirasakan oleh orang-orang yang suka menunda pekerjaan mereka. Si tukang tunda atau procrastinator cenderung mengulur-ulur waktu pengerjaan tugas-tugas mereka sampai saat deadline-nya tiba.
Saat deadline sudah di depan mata barulah terasa kalau dalam waktu yang sempit, pekerjaan terasa begitu berat dan tekanan yang Anda hadapi terasa kebih besar. Sebuah keadaan yang sebenarnya dapat dihindari jika saja Anda menggunakan waktu dengan lebih cerdas dan efektif.
Tapi, masalah procrastinator ternyata lebih besar dari sekedar kesalahan manajemen waktu. Ada beberapa penyebab lain yang harus diperhatikan agar ´penyakit´ dapat segera disembuhkan. Bagi seorang karyawan, kebiasaan suka menunda ini merugikan perusahaan. Performa Anda bisa tercoreng karena menyerahkan pekerjaan yang dikerjakan terburu-buru, dengan hasil yang belum tentu maksimal.
Agar Anda dapat terlepas dari kebiasaan ini, ada baiknya mengikuti beberapa tips di bawah ini:
1. Kenali penyebabnya, sadari akibatnya.
Seperti kebiasaan buruk pada umumnya, procrastinator lahir akibat keyakinan yang salah terhadap sesuatu. Dan seringkali menjadi semakin parah karena sang pelaku tidak menyadarinya. Banyak alasan yang bisa dikemukakan terkait dengan penyebab Anda menunda pekerjaan. Secara general, penyebab orang menunda pekerjaan dapat dibagi menjadi 7, diantaranya: malas, perfeksionis, perasaan takut gagal, stress, manajemen waktu yang buruk, kurang motivasi, dan pekerjaan yang terlalu banyak.
2. Bangun dan mulailah dari sekarang.
Hal tersulit bagi procrastinator adalah untuk memulai. Si penunda biasanya terlalu banyak berpikir dan berkalkulasi atau justru gagal melakukan keduanya. Merencanakan pekerjaan memang bagus demi tercapainya sistem kerja yang teratur, tetapi Anda harus ingat bahwa rencana yang sempurna hanya akan menjadi angan-angan jika Anda tidak segera merealisasikannya dengan langkah pertama. Mulailah pekerjaan Anda at your peak performance time, misalnya saat tubuh dan pikiran masih fresh di pagi hari.
3. Buat skala prioritas, do the difficult first.
Susunlah tugas-tugas Anda mulai dari yang terpenting sampai yang tidak terlalu penting. Kerjakan tugas yang menurut Anda paling sulit terlebih dahulu agar bisa sedikit tenang jika di tengah jalan Anda harus mengerjakan tugas lain yang cukup menyita waktu. Setidaknya Anda sudah mengerjakan setengah dari kewajiban Anda daripada tidak sama sekali. Taatilah jadwal dan tenggat yang Anda buat sendiri. Alokasikan waktu khusus untuk istirahat agar tubuh Anda tidak protes dan merasa overwhelmed ketika mengerjakan tugas-tugas yang banyak.
4. Nobody’s perfect, jangan remehkan kemampuan diri sendiri.
Salah satu alasan klasik orang menunda pekerjaannya adalah karena takut pekerjaannya tidak diapresiasi dengan baik atau malah gagal sama sekali. Buanglah pikiran negatif bahwa Anda tidak capable melakukan suatu pekerjaan tertentu. Jika Anda merasa kurang mampu, berlatihlah atau mintalah bantuan rekan kerja. Dan ingatlah tidak semuanya harus selalu sempurna. Jika Anda seorang perfeksionis, alokasikan waktu khusus untuk mengkoreksi pekerjaan setelah deadline. Setidaknya Anda bisa mulai dengan imperfect task lalu bisa direvisi, dibandingkan menyerahkan perfect task tapi terlambat.
5. Beri penghargaan pada diri sendiri.
Terkadang menunda pekerjaan disebabkan karena ketidaksukaan pada pekerjaan yang dilakukan. Namun, hal itu tidak bisa dibiarkan karena pekerjaan adalah tanggung jawab Anda yang tetap harus dikerjakan. Untuk memotivasi Anda, berikanlah diri Anda sendiri penghargaan setelah suatu pekerjaan terselesaikan. Belajarlah untuk mencintai pekerjaan Anda, tumbuhkan motivasi dari dalam diri dengan melihat sisi positif dari pekerjaan yang Anda lakukan.
Dampak yang ditimbulkan procrastinator memang diam-diam mematikan. Selain performa dan produktifitas yang rendah, mereka juga cenderung mengalami stress. Jika Anda sudah menyadarinya, segeralah putuskan rantai kebiasaan buruk itu dengan menerapkan beberapa tips di atas atau gantilah kebiasaan menunda pekerjaan dengan kebiasaan baik yang lebih menguntungkan untuk Anda maupun perusahaan.
Remember! :
Tuhan memberikan 24 jam sehari bagi orang yang gagal maupun sukses. Perbedaannya hanya terletak pada cara mereka menggunakan waktu mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar